Potensi Cendawan Pelapuk Putih Indonesia Sebagai Agen Biodekolorisasi Limbah Pewarna Sintetik: Artikel Ulasan
(1) Research Center For Biomaterials, LIPI
(2) Research Center for Biomaterials, LIPI
(3) Research Center for Biomaterials, LIPI
(*) Corresponding Author
Abstract
Limbah pewarna sintetik yang dihasilkan oleh industri tekstil dapat membahayakan ekosistem perairan dan organismenya pada konsentrasi tertentu. Proses dekolorisasi secara biologis menjadi fokus penelitian dalam beberapa tahun terakhir karena prosesnya yang relatif murah dan ramah lingkungan. Cendawan pelapuk putih merupakan salah satu mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk memproses limbah pewarna melalui proses enzimatik maupun adsorpsi. Fokus dari review ini adalah untuk membahas cendawan pelapuk putih asal indonesia yang berpotensi sebagai agen biodekolorisasi limbah pewarna industri tekstil. Beberapa spesies cendawan pelapuk putih asal indonesia dari genus Ganoderma, Trametes, Pleurotus, dan Leiotrametes telah dilaporkan memiliki kemampuan mendekolorisasi beberapa jenis pewarna sintetik golongan antrakuinon dan azo. Faktor-faktor seperti jenis cendawan, pH, mediator, aktivitas dan jenis enzim, konsentrasi dan jenis pewarna yang diujikan, waktu inkubasi, dan teknik imobilisasi miselia atau ekstrak enzim ligninolitik berpengaruh terhadap proses dekolorisasi secara biologis.
Keywords
Cendawan pelapuk putih, pewarna sintetik, dekolorisasi
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://doi.org/10.46638/jmi.v4i1.75
Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Mikologi Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Powered By Open Journal Systems