Uji Antagonisme Kapang Endofit Tanaman Galam (Melaleuca cajuputi) terhadap Colletotrichum truncatum

Nurul Huda(1), Witiyasti Imaningsih(2*), Safinah Surya Hakim(3)

(1) Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
(2) Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan Laboratorium Mikrobiologi, Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru Kalimantan Selatan
(3) Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup, Banjarbaru.
(*) Corresponding Author

Abstract


Galam (Melaleuca cajuputi) adalah spesies asli dari lahan gambut yang secara alami hidup berasosiasi dengan kapang endofit. Kapang endofit dikenal karena kemampuannya sebagai biofungisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kapang endofit yang diisolasi dari pohon Galam untuk menghambat pertumbuhan kapang pathogen Colletotrichum truncatum (Schwein.) Andrus & W.D. Moore dan menganalisis mekanisme penghambatannya. Tahapan penelitian ini meliputi (a) isolasi kapang endofit; (b) seleksi kapang endofit; (c) uji patogenisitas dan antagonis kapang endofit; (d) uji kemampuan metabolit volatil dan non-volatil dan (e) uji mikoparasitisme. Hasil penelitian menunjukkan persentase penghambatan tertinggi pada uji antagonisme secara in-vitro dalam menghambat C. truncatum ditunjukkan oleh isolat Neurospora sp. DG 27 dengan rata-rata persentase hambatan sebesar 71,98%, diikuti oleh isolat Neurospora sp. DG 17, 53,74% dan isolat Syncephalastrum sp. AG 15, 48,28%. Uji kemampuan metabolit volatil dan non-volatil isolat Neurospora sp. DG 27 menunjukkan persentase penghambatan tertinggi terhadap kapang C. truncatum. Mekanisme penghambatan isolat Neurospora sp. DG 27 terjadi secara antibiosis sehingga terbentuk zona bening, sedangkan isolat DG 17 terjadi secara kompetisi dan isolat Syncephalastrum sp. AG 15 secara mikoparasit.

Keywords


antagonisme­ Galam- kapang endofit-lahan gambut

Full Text:

PDF

References


Agrios GN. 2005–Plant Pathology 5th Ed. Oxford (GB): Elsevier Academic Press.

Ainy E, Qurotul R, Ratnayani L, Susilawati. 2015–Uji Aktivitas Antagonis Trichoderma harzianum 11035 terhadap Colletotrichum truncatum TCKR2 dan Colletotrichum acutatum TCK1 Penyebab Antraknosa pada Tanaman Cabai. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga,Yogyakarta.

Alfizar, Marlina, F. Susanti. 2013–Kemampuan Antagonis Trichoderma sp. terhadap Beberapa Jamur Patogen In Vitro. Jurnal Floratek. 8: 45-51.

Amaria W, Harni R, Samsudin. 2015–Evaluasi Jamur Antagonis dalam Menghambat Pertanaman Rigidoporus microporus Penyebab Penyakit Jamur Akar Putih pada Tanaman Karet. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar. 2(1):51-60.

Aparna JR, A. Naglot, GD Sharma, HK Gogoi, V. Veer. 2014–In Vitro Evaluation of Antagonism of Endophytic Colletotrichum gloeosporioides Against Potent Fungal Pathogens of Camellia sinensis. Indian Jurnal Microbial. 54(3): 302-309.

Arnold AE, Maynard Z, Gilbert GS. 2001– Fungal Endophytes in Dicotyledonous Neotropical Tress: Patterns of Abundance and Diversity. Mycological Research 105: 1502-1507.

Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2002– Kaji Terap Uji Antagonisme Cendawan Glicladioum sp. Secara In Vitro Terhadap Penyakit Tanaman Jeruk. Badan Litbang Pertanian, Banjarbaru.

Barnett HL, Hunter BB. 1998– Illustrated Genera of Imperfect fungi. 4th ed. USA: Prentice-Hall, Inc.

Berlian I, Setyawan B, H Hadi. 2013– Mekanisme Antagonisme Trichoderma spp. Terhadap Beberapa Patogen Tular Tanah.Warta Perkaretan 32(2): 74-82.

Chung WC, Chen LW, Huang JH, Huang HC, Chung WH. 2011–A New ‘Forma Specialis’ of Fusarium solania using Leaf Yellowing of Phaleonopsis. Plant Pathology 60: 244–252.

Dennis C, Webster J. 1971– Antagonistic Propertiesof Species Groups of Trichoderma I, Production of Non-volatile Antibiotics.Transactions of the British Mycological Society 57:25-39.

Efendi R, Siahaan H, Islam S. 2010– Pengelolaan Hutan Tanaman Penghasil Kayu Pertukangan. Penelitian Teknik Pembudidayaa Galam.

Gunawan OS. 2006– Mikroba Antagonis untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa pada Cabai merah. Hort 16(2): 151-155.

Hasanah U. 2017–Potensi Kapang Endofit Fusarium sp. dan Mucor sp. Sebagai Agen Antagonis terhadap Kapang Patogen Penyebab Busuk Batang Tanaman Buah Naga (Hylocereus costaricencis).(Skripsi). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Hutabalian M, Mukhtar IP, Syahrial O. 2015– Uji Antagonisme Beberapa Jamur Saprofit dan Endofit dari Tanaman Pisang terhadap Fusarium oxysporum f.sp. Cubens di Laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi. 3(2): 687-695.

Ibrahim M, Kaushik N, Suwemino A, Chhipa H, Koekemoer T, van de Venter M, Odukoya, OA. 2017–Antifungal and Antiproliferative Activities of Endophytic Fungi Isolated from the Leaves of Markhamia tomentosa. Parmaceutical Biology, 55(1): 590-595. doi: 10.1080/2016.1263671.

Ismail N, Tenrirawe A. 2011– Potensi Agen Hayati Trichoderma harzianum sebagai Agen Pengendali Hayati. Seminar Regional Inovasi Teknologi Pertanian Mendukung Program Pembangunan Pertanian Provinsi Sulawesi Utara. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara.

Jia M, Chen L, Xin HL, Zheng, C-J.Han T, Qin LP. 2016–Friendly Relationship between Endophytic Fungi and Medicinal Plants : A Systematic Review. Frontiers in Microbiology (7): 1-4. doi: 10.3389/fmicb.2016.00906

Junaidi AB, R Yunus. 2009–Kajian Potensi Tanaman Gelam (Melaleuca Cajuput Powell) untuk Bahan Baku Industri Pulp: Aspek Kandungan Kimia Kayu. Jurnal Hutan Tropis Indonesia 28: 284-291.

Khaterine, Kasiamdari RS. 2015–Identifikasi dan Uji Patogenitas Fusarium spp. Penyebab Penyakit Busuk Pucuk pada Anggrek Bulan (Phaleonopsis sp.) Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi.

Liza O. 2011–Potensi Agen Hayati dalam Menghambat Pertanaman Phutium sp. Secara In Vitro. Buletin Plasma Nutfah 17(2): 138-142.

Lutfian NA, Rukmi MG, Pujiyanto S. 2017–Uji Antagonis Kapang Endofit Duwet (Syzigiumcumini (L.) Skeels) Terhadap Kapang Fusarium oxysporum Penyebab Penyakit Moler pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) secara In Vitro.Jurnal Biologi 6 (1):79-87.

Mukadar LA, Sulistiyani, Joko T. 2018–Faktor Risiko Pajanan Pestisida Terhadap Kejadian Keracunan Pestisida pada Petani di Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat 6 (6):205-213.

Nurhayati. 2011–Penggunaan Jamur dan Bakteri dalam Pengendalian Penyakit Tanaman secara Hayati yang Ramah Lingkungan. Prosiding Seminar Bidang Ilmu-ilmu Pertanian BKS-PTN Wilayah Barat Tahun 2011. Universitas Sriwijaya, Palembang.

Nurida, Neneng L, A. Mulyani, F. Agus. 2011- Pengelolaan Gambut Berkelanjutan. Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.

Octarina L. 2011–Potensi Agen Hayati dalam Menghambat Pertumbuhan Phytium sp. secara In Vitro. Buletin Plasma Nutfah 17(2): 138-142.

Oktavia ND, Moelyaningrum AD, Pujiati RS. 2015–Penggunaan Pestisida dan Kandungan Residu pada Tanah dan Buah Semangka (Citrullus vulgaris, Schard). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.

Rehman S, Shawl AS, Kour A, Andrabi R, Sudan P, Sultan P, Verma V, Qazi GN. 2008– An Endophytic Neurospora sp. from Nothapodytes foetida Producing Camptothecin. Appl. Biochem and Microbiol 44(2): 25-231.

Rodriques R, Redman R. 2008–More than 400 Million years of evolution and some plant still can’t make it on their own : Plant Stress tolerance via fungal Symbiosis. Journal of Experiment Botany 59(2): 1109-1114.

Sabiham S, Sukarman.2012–Pengelolaan Lahan Gambut untuk pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Balai BesarPenelitiandan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.

Siahaan H, Sumadi A. 2015–Indeks Kualitas Tempat Tumbuh dan Pertumbuhan Tegakan Galam (Melaleuca Leucadendron L.) pada Lahan Rawa di Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 12(1): 29-41.

Suciatmih, Antonius, Hidayat S. 2014–Isolasi, identifikasi dan Evaluasi Antagonisme Terhadap Fusarium axysporum sp. Cubense secara In Vitro dari Jamur Endofit Tanaman Pisang. Berita Biologi 13(1): 71-83.

Sudrajat DJ. 2016–Karakteristik Benih Galam (Meulaleca leucadendra): Tingkat Kemasakan, Morfologi, Perkecambahan dan Daya Simpan Benih. Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan 49(2): 53-158

Supriadi.2006–Analisis Resiko Agen Hayati untuk Pengendalian Pathogen Tanaman. J. Litbang Pertanian 25(3):75-80.

Tantawi AR, Harsojo A, Semangun H. 1993. Jamur Filoplan Tanaman Karet.Tesis S2 Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Yuliani N. 2014–Teknologi Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Pertanian. Prosiding Seminar Nasional InovasiTeknologi Pertanian Spesifik Lokasi 6 (7): 361.

Yunaedi V, Yulita, L. Meylina, & R. Rusli. 2016– Isolasi dan Karakterisasi Jamur Endofit Akar Merung (Captosapelta tomentosa). Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-4391-396.

Zivkovic S, Stojanovic S, Ivanovic Z, Gavrilovic V, Popovic T. Balaz J. 2010– Screening of Antagonistic Activity of Microorganisms Against Colletotrichum acutatum and Colletotrichum gleoeosporioides. Arch. Biol. Sci., Belgrade 62 (3):611-623.




DOI: http://doi.org/10.46638/jmi.v3i2.62

Article Metrics

Abstract views : 2129 | views : 1980

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Perhimpunan Mikologi Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 


 
Copyright © Perhimpunan Mikologi Indonesia (Mikoina), 2017. 
Powered By Open Journal Systems
e-ISSN: 2579-8766